Ada Satu, Tujuh, dan Sembilan
Halo, bagaimana kabarmu? Semoga baik-baik saja ya, aamiin.
Aku rindu, rindu menulis keluh kesahku.
Tapi, aku bingung. Bingung harus ku mulai dari mana, dan bingung mau cerita apa.
Entahlah, aku masih bingung.
Bahkan, kali ini aku masih nulis kata bingung.
Oke, mari selesaikan kebingungan ini agar kamu tidak mengutukku karna membuang waktumu.
Pertama, aku baik-baik saja dan akan selalu baik-baik saja.
Ya, kuharap kamu tau apa yang ingin aku sampaikan.
Mengingat lagi, kali ini, kesekian kalinya aku terkesan. Terkesan akan semua kebohongan yang tidak lagi ku kenali keasliannya.
Ya, lagi dan lagi aku melemah.
Pertahananku lemah.
Tidak bosan jatuh dan patah, bahkan terbelah.
Menilai dengan logika saat mata buta tidaklah mudah.
Aku butuh mereka untuk menarikku dari dunia ini, dunia yang ku bangun sendiri ini. Tanpa mereka, hanya aku dan hayalanku saja. Tapi selalu ku-amin-kan dalam doa. ya, semoga saja.
Aku? Doaku kita.
Kamu? Apakah nyata?
Kita? Ayolah jangan mengada-ada.
Aku, aku tidak mengerti diriku.
Kamu, aku tidak tahu. Aku bukan ahli, tapi ku coba mengerti. Aku bukan Tuhan, tapi bisa dijadikan tempat pengaduan. Yang terpenting jangan hanya teman, karna aku terlanjur nyaman.
Eh, kelepasan.
Sudahlah, makin panjang, makin banyak penjelasan, dan aku tidak suka menjelaskan.
Solusinya, jangan baca. Tidak usah baca dan kembalilah ke dunia nyata.
Beri aku maaf, karna akhirnya aku membuang waktumu.
Jika ingin kesimpulan, maka akan kutuliskan.
Tapi kamu harus lanjut untuk membuang waktumu.
Keberatan? Jika tidak, kamu idaman.
Jika ya, ya yaudah.
Baiklah.
Kamu, cerita baru dihidupku.
Terimakasih karna sudah mampir di duniaku, dunia yang isinya hanya aku dan hayalanku.
Salam sayang, dari padang♥️
Aku rindu, rindu menulis keluh kesahku.
Tapi, aku bingung. Bingung harus ku mulai dari mana, dan bingung mau cerita apa.
Entahlah, aku masih bingung.
Bahkan, kali ini aku masih nulis kata bingung.
Oke, mari selesaikan kebingungan ini agar kamu tidak mengutukku karna membuang waktumu.
Pertama, aku baik-baik saja dan akan selalu baik-baik saja.
Ya, kuharap kamu tau apa yang ingin aku sampaikan.
Mengingat lagi, kali ini, kesekian kalinya aku terkesan. Terkesan akan semua kebohongan yang tidak lagi ku kenali keasliannya.
Ya, lagi dan lagi aku melemah.
Pertahananku lemah.
Tidak bosan jatuh dan patah, bahkan terbelah.
Menilai dengan logika saat mata buta tidaklah mudah.
Aku butuh mereka untuk menarikku dari dunia ini, dunia yang ku bangun sendiri ini. Tanpa mereka, hanya aku dan hayalanku saja. Tapi selalu ku-amin-kan dalam doa. ya, semoga saja.
Aku? Doaku kita.
Kamu? Apakah nyata?
Kita? Ayolah jangan mengada-ada.
Aku, aku tidak mengerti diriku.
Kamu, aku tidak tahu. Aku bukan ahli, tapi ku coba mengerti. Aku bukan Tuhan, tapi bisa dijadikan tempat pengaduan. Yang terpenting jangan hanya teman, karna aku terlanjur nyaman.
Eh, kelepasan.
Sudahlah, makin panjang, makin banyak penjelasan, dan aku tidak suka menjelaskan.
Solusinya, jangan baca. Tidak usah baca dan kembalilah ke dunia nyata.
Beri aku maaf, karna akhirnya aku membuang waktumu.
Jika ingin kesimpulan, maka akan kutuliskan.
Tapi kamu harus lanjut untuk membuang waktumu.
Keberatan? Jika tidak, kamu idaman.
Jika ya, ya yaudah.
Baiklah.
Kamu, cerita baru dihidupku.
Terimakasih karna sudah mampir di duniaku, dunia yang isinya hanya aku dan hayalanku.
Salam sayang, dari padang♥️
Itu menceritakan apa sihh kok q gk faham
BalasHapustentang dunia khayalanku wkwk entahlah khayalan terlalu sulit untuk dimengerti bukan?
Hapus